Indonesia Darurat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 3,29 Triliun per Hari

Indonesia Darurat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 3,29 Triliun per Hari

30/04/2025, April 30, 2025


Beritawarga.Net || Surabaya – Indonesia kini menghadapi darurat nasional akibat melonjaknya aktivitas judi online. Data terbaru dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap, perputaran uang dari judi online telah mencapai Rp 3,29 triliun setiap hari atau menembus 1.200 triliun pada 2025. Ini merupakan lonjakan drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Rp 327 triliun pada 2023 dan meningkat menjadi Rp 900 triliun pada 2024.


Lebih dari 3,2 juta warga Indonesia tercatat aktif berjudi online dengan pengeluaran rata-rata Rp 100 ribu per hari. Fenomena ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga memicu meningkatnya angka kredit macet, kehancuran rumah tangga, dan kriminalitas. Ironisnya, generasi muda termasuk pelajar dan mahasiswa ikut terjerat akibat akses yang mudah dan promosi masif di dunia digital.


PPATK menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghentikan aliran uang ilegal ini. Tanpa penanganan menyeluruh, judi online dapat menjadi bom waktu yang mengancam stabilitas nasional dan masa depan generasi bangsa.


Sebagai respons terhadap situasi darurat ini, diluncurkan gerakan sosial Indonesia Bersih Judi Online (IBJO) yang diinisiasi oleh Jaringan Warga Peduli Sosial (Jawapes) bekerjasama dengan BEM UNESA. Gerakan ini akan dimulai melalui Diskusi Publik Lintas Sektor yang akan digelar pada Rabu, 7 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Acara ini akan berlangsung di Gedung Auditorium G.8 Lantai 3, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Jl. Raya Ketintang, Surabaya.


Diskusi ini akan menghadirkan narasumber dari berbagai institusi strategis yaitu Polda Jawa Timur, Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Praktisi Hukum dari Peradi SAI, Pakar IT dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Praktisi Pendidikan dari UNESA. Acara ini akan dipandu oleh seorang moderator milenial, mencerminkan semangat generasi muda dalam melawan praktik judi online.


Ketua Panitia, Rizal Diansyah Soesanto, ST, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar diskusi, tetapi awal dari gerakan serius yang melibatkan semua elemen bangsa.  


“Gerakan IBJO adalah panggilan moral untuk menyelamatkan masa depan generasi kita. Judi online merusak secara sistematis, dan kita tidak bisa diam. Melalui diskusi ini, kami ingin membangun sinergi nyata antara masyarakat, akademisi, pemerintah, dan penegak hukum,” ujar Rizal, Rabu (30/4/2025).


Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNESA, Prof. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si, menyambut baik pelaksanaan diskusi ini di lingkungan kampus sebagai bentuk komitmen akademik terhadap isu sosial yang mendesak.  


“UNESA berkomitmen menjadi bagian dari solusi. Kami percaya bahwa kampus tidak boleh apatis terhadap ancaman sosial seperti judi online. Justru dari sinilah gerakan perubahan bisa dimulai, berbasis ilmu pengetahuan dan kolaborasi,” tegasnya.


Ketua DPD Rumah Gibran Jawa Timur, Eko Tjahjono Prijanto, turut memberikan dukungan terhadap gerakan ini sebagai upaya penyelamatan generasi bangsa.  


“Kami melihat gerakan IBJO ini sebagai bentuk nyata cinta pada tanah air. Judi online telah menjadi penyakit sosial yang menggerogoti bangsa secara diam-diam. Rumah Gibran Jawa Timur mendukung penuh gerakan ini agar menjadi pemantik aksi serupa di daerah lain,” ungkap Eko.


Ketua Peradi Sai Sidoarjo Raya, H. Edy Rudyanto, S.H., M.H., CLA, CPLA, CPM, CPArb, juga menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan IBJO dan pentingnya penegakan hukum dalam pemberantasan judi online.  


“Sebagai bagian dari Peradi, kami mendukung penuh gerakan ini. Judi online adalah ancaman besar yang mempengaruhi banyak lapisan masyarakat, khususnya dalam aspek hukum dan sosial. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberi dampak nyata dalam pemberantasan praktik ilegal ini,” ujar Edy.


Diskusi ini menjadi tonggak awal bagi IBJO untuk memetakan strategi kolaboratif dan menyusun langkah konkret. IBJO akan bergerak melalui edukasi publik, konseling korban, pelaporan warga, dan perang teknologi untuk memutus jaringan judi online.


Gerakan ini bukan kampanye sesaat, tetapi komitmen jangka panjang demi mewujudkan Indonesia yang sehat secara digital dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. 


Penulis: Tjan08

TerPopuler